Burnout : Pengertian, Tanda-Tanda, Fase-Fasenya

Selain stres, burnout adalah salah satu masalah yang dapat mengganggu produktivitas para sahabat HRDEH. Burnout dapat membuat sahabat merasa lelah, kosong, dan tidak mampu mengatasi masalah hidup.

Burnout tidak muncul secara tiba-tiba. Sebaliknya, burnout muncul secara bertahap hingga terkadang sulit disadari. Apa saja tanda-tanda burnout? Mari simak ulasan berikut ini!

Apa Itu Burnout?

Burnout adalah keadaan kelelahan emosional, fisik, dan mental yang disebabkan oleh stres yang berlebihan. Ini terjadi ketika kamu merasa kewalahan dan tidak mampu memenuhi tuntutan yang terus-menerus.

Burnout dapat mengurangi produktivitas dan menghabiskan energi, membuat kamu merasa semakin tidak berdaya, putus asa, sinis, dan kesal. Akhirnya, kamu akan merasa tidak bertenaga untuk beraktivitas. Efek negatif dari burnout dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupanmu. Mulai dari kehidupan pribadi, pekerjaan, bahkan kehidupan sosial.

Burnout juga dapat menyebabkan perubahan jangka panjang pada tubuh yang membuat kamu lebih rentan terhadap penyakit. Jadi, sangat penting untuk mencegah burnout sebelum terjadi.

Tanda-Tanda Burnout

Burnout merupakan proses yang bertahap. Gejala awalnya mungkin tidak kentara terlihat, tetapi dapat menjadi lebih buruk seiring berjalannya waktu. Pikirkan gejala awal sebagai tanda bahaya bahwa ada sesuatu yang salah dan perlu segera ditangani.

Jika kamu memperhatikannya dan secara aktif mengurangi stres, kamu dapat mencegah terjadinya burnout. Untuk itu, kamu harus memperhatikan tanda-tanda burnout, terutama tanda-tanda penting seperti yang dilansir oleh Rescue Time berikut.

1. Sakit kepala kronis serta kelelahan fisik dan emosional

Hal pertama yang bisa sahabat HRDEH perhatikan saat burnout adalah merasa lelah sepanjang waktu. Tanda-tanda ini sekilas mirip dengan tanda-tanda depresi. Bahkan, depresi dapat berkembang dari burnout yang tidak teratasi.

Sakit kepala kronis yang dialami saat burnout tidak selalu sama. Jika sahabat merasa ragu apakah mengalami sakit akibat burnout atau tidak, cobalah menjawab pertanyaan berikut.

  • Apakah sahabat bangun dengan rasa lelah sekalipun kamu telah tidur lebih awal?
  • Apakah sahabat bergerak lebih lambat dari biasanya dan membutuhkan waktu lebih lama untuk bersiap di pagi hari?
  • Apakah tugas-tugas kecil terasa membutuhkan lebih banyak energi daripada yang mampu sahabat lakukan?
  • Apakah sahabat takut dengan apa yang ada di hari ini dan besok?

Burnout adalah bentuk kelelahan mental yang dapat mempengaruhi fisik. Oleh karenanya, saat burnout tubuh sahabat akan lebih rentan terhadap penyakit seperti sakit kepala saat kerja, pilek, hingga demam.

Jadi, dengarkan tubuh sahabat ketika mulai terasa lelah dan mulailah beristirahat.

Rasa lelah tersebut adalah pertanda bahwa sahabat sebenarnya mengalami kelelahan secara mental dan membutuhkan istirahat.

2. Menjadi lebih sensitif dan emosional

Burnout sering kali muncul ketika sahabat HRDEH sedang bekerja. Meskipun begitu, tanda burnout saat kerja dapat berbeda-beda pada masing-masing individu.

Umumnya, tanda burnout yang tampak ketika bekerja adalah perasaan yang lebih sensitif dan emosional. Berikut yang perlu kamu perhatikan.

  • Apakah sahabat lebih cepat marah atau kurang sabar dengan rekan kerja daripada biasanya?
  • Apakah sahabat sering mencari alasan untuk absen dari pekerjaan secara teratur?
  • Apakah sahabat tidak lagi bersemangat menghadiri kegiatan yang biasanya kamu nantikan?
  • Apakah sahabat merasa kurang produktif dalam bekerja?

3. Merasa tidak produktif di tempat kerja

Setelah burnout mencapai tingkat tertentu, hal itu akan memengaruhi pekerjaan dan cara sahabat HRDEH memandang diri sendiri. Sahabat mungkin mulai merasa apatis dan tidak produktif dalam bekerja.

Jika sahabat merasa menyerah bahkan sebelum sahabat memulai pekerjaan, cobalah tanyakan hal berikut pada diri sahabat HRDEH sendiri.

  • Apakah sahabat merasa tidak ada yang penting dilakukan di tempat kerja?
  • Apakah sahabat merasa lebih sulit untuk mengerjakan tugas harian dibandingkan biasanya?
  • Apakah sahabat merasa pekerjaan saat ini lebih banyak dibandingkan yang sebenarnya?
  • Apakah sahabat kewalahan dengan tanggung jawab hingga merasa tidak ingin melakukan apa pun?

Ketika mengalami burnout, sahabat akan merasa tidak ada perbedaan dalam pekerjaanmu terlepas dari apa apa yang lakukan. Hal ini dapat menyebabkan frustasi, kemarahan karena kurangnya produktivitas, hingga rasa putus asa.

Fase Burnout

Seperti yang sebelumnya telah dijelaskan, burnout muncul secara bertahap. Secara umum, burnout terjadi dalam lima fase.

1. Fase Antusiasme

Fase ini ditandai dengan kepuasan kerja yang tinggi, komitmen, energi, dan kreativitas. Akan tetapi, masalah utamanya terletak pada pola strategi apa yang mulai kamu kembangkan untuk menghadapi tekanan kerja.

Secara teori, jika sahabat HRDEH menghadapinya dengan positif, adaptif, sahabat akan merasa optimis terhadap pekerjaan. Sayangnya, hanya sedikit orang yang mampu melakukannya dan lebih banyak yang mengalami fase kedua.

2. Fase Stagnansi

Berbeda dengan fase pertama, pada fase ini sahabat HRDEH menyadari bahwa sahabat mulai stres dalam pekerjaan. Pada fase ini umumnya sahabat akan mulai merasakan ketidakpuasan terhadap pekerjaan.

Sakit kepala dan berbagai keluhan fisik umumnya mulai muncul pada fase ini. Sahabat juga akan merasa tidak produktif dalam bekerja. Gangguan tidur juga umumnya sering muncul pada fase ini.

3. Fase Frustrasi

Pada fase ini, berbagai gejala yang muncul pada fase kedua akan terasa lebih parah. Sahabat HRDEH juga mungkin akan mengalami berbagai gejala yang mirip dengan depresi pada fase ini.

4. Fase krisis

Pada fase ini, tanda-tanda burnout akan semakin memburuk hingga dapat dikategorikan gawat. Sahabat HRDEH mungkin akan merasa tidak bertenaga untuk beraktivitas dan sering kali mengabaikan pekerjaan.

5. Fase intervensi

Gejala burnout pada fase ini akan melekat sahabat HRDEH dianggap memiliki masalah fisik atau emosional lain. Umumnya orang dalam fase ini sering dianggap mengalami depresi alih-alih burnout. Pada fase ini, sahabat mungkin akan lebih terbuka dalam menerima bantuan orang lain untuk mengatasi masalah burnout yang sahabat alami.

Simpulan

Burnout adalah salah satu masalah mental yang dapat mengganggu produktivitas sahabat HRDEH. Jika sahabat merasakan gejala-gejala yang disebutkan di atas, segeralah mendapatkan pertolongan profesional.

Akan lebih baik jika sahabat HRDEH dapat mencegah burnout sebelum gejalanya muncul. Sahabat bisa melakukannya dengan memiliki work life balance yang baik.

Source :

https://glints.com/id/lowongan/burnout-adalah/#.YdZkrmhBxWV

Share

Add Your Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *